Disini kami akan terus berdiri, disini kami hidup dan mati
Seiring berjalan penuh rekoalisi, kami Punk Street Indonesia
Hanya satu tekad kami, Indonesia punk takkan pernah mati
Hanya satu tekad kami, Punk Street Indonesia
Alkisah negeri yang kaya tapi dijajah
Dunia dibayar murah hingga anak gak bisa sekolah
Bocah bercakar-cakar cari nafkah
Tempatnya di dunia permainan hingga bertarung dengan bahaya
Tak terasa SBY sudah menang (menang)
Kulihat Bu Mega dimundurkan (dimundurkan)
Katanya kalau dia jadi presiden
Anak sekolah rambutnya pada gondrong
Katanya negeri kita berkuasa (berkuasa)
Katanya negeri kita kaya raya (kaya raya)
Katanya negeri kita subur dan makmur
Lulusan sarjana kok banyak yang nganggur
Indonesia negeri berdarah
Bermacam-macam peristiwa (peristiwa)
Ambon, Aceh, dan Timor Leste
Dan masih banyak yang lainnya
Peristiwa Amrozi, peristiwa Bom Bali
Peristiwa 27 Juli
Peristiwa Sumanto, Peristiwa Sutisno
Peristiwa orang makan orang
Kulihat bayi sungguh menderita
Karena gizi buruk menimpa hidup mereka
Busung lapar yang terjadi di negeri kita
Seperti halnya yang terjadi di Ethiopia
Karena salahnya ayah bunda mereka
Yan tak mampu memberi sembako yang ada
Karena salahnya ayah bunda mereka
Yang tak mampu memberi 4 sehat 5 sempurna
Kemajuankah atau kemunduran
Atau tak pedulinya dinas kesehatan
Kemajuankah atau kemunduran
Atau tak pedulinya dinas kesehatan
Ini salah siapa, pemerintah
Siapa yang menderita, masyarakat
Andaikan matahari (matahari)
Tidak bersinar lagi (bersinar lagi)
Apa yang hendak engkau lakukan
Wahai umat manusia (manusia)
Waktu adzan Maghrib kami sibuk di rumah
Waktu adzan Isya kami sibuk di rumah
Waktu adzan Subuh kami tertidur pulas
Hingga....... tak bosan
Emang nasib nya ngomong opo (ngomong opo)
Rumah digusur hidup semakin menganggur
Cewek tersayang yang dikonyo kabur
Hidupku semakin ngelantur
Hampir-hampir aku nekat bunuh diri (tapi gak jadi)
Aku mikir-mikir delapan belas kali
Lebih baik aku nyanyi di sini
Yang penting pacar makan nasi (makan nasi)
Emang sudahlah bosan
Mendengar banyak omongan
Banyak tetangga bilang
Tampangku tampang yang sadis (emang sadis)
Emang tampangku sadis
Tapi hatiku hati romantis (hati romantis)
Walau kau tak percaya
Ambillah pistol eh, pala bocor
Ambillah pistol eh, pala bocor
Di akhirat tak ada rukun adat
Di akhirat tak ada jus alpukat
Di akhirat tak ada jando lewat
Yang adonyo siksoan malaekat (malaekat)
Yang adonyo siksoan malaekat (malaekat)
Yang adonyo........
Negeri kita negeri yang kaya... ooohhhh...
Pemerintah semakin menggila
Orang miskin gak bisa makan
Teraniaya....
Kini rataplah pemerintah.... oohhh..
Korupsi merajarela
Orang miskin gak bisa makan
Teraniaya...
Kini rataplah Indonesia... oohhh..
Bocah-bocah butuh sekolah
Cita-cita tak tersampaikan
Jadi pengangguran...
Kini rataplah Indonesia.... ooohh...
Yang subur dan kaya raya
Tanaman padi menyebar luas
Samudera biru...
Kami sekumpulan anak seniman jalanan
Kami punya gelar sarjana pengangguran
Siang dan malam nongkrong di pinggir jalanan
Maklumi saja gak punya pekerjaan
Kami butuh sekolah kami punya cita-cita
Tamat SMA ingin jadi tentara
Tapi ternyata ibu bapak kecewa
Sekolahku putus karena biaya
Sekolah kami gagal, frustasilah jadinya
Pacaran kalah saingan dengan setan
Bila kami kurang sopan mohon kami dimaafkan
Tuan dan nyonya yang budiman..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar